Jenis pondasi ditentukan oleh kondisi geologis lokasi dan persyaratan penahan beban. Pilihan termasuk pondasi independen, pondasi strip, dan pondasi tiang (untuk lapisan tanah lunak).

Gali lubang pondasi 100-200mm lebih besar dari ukuran pondasi (kedalaman 0,5-1,5m). Tuang bantalan beton (tebal 100mm, kelas C15). Setelah pengerasan (≥70% kekuatan), pasang tulangan (baja kelas HRB400), bekisting, dan tuang beton pondasi (kelas C30-C35) dengan pengerasan yang tepat (≥7 hari).

Pasang bagian tertanam pondasi (pelat baja, baut angkur) dengan penentuan posisi yang tepat: ±2mm posisi bidang, ±1mm deviasi elevasi. Vertikalitas baut angkur ≤1/1000, elevasi atas ±2mm. Pastikan koneksi yang andal ke tulangan pondasi.

Posisikan derek dan gunakan penyebar khusus untuk pengangkatan yang stabil. Sesuaikan modul ke kerataan ≤2mm/m dan vertikalitas ≤1,5mm/m. Hubungkan modul dengan baut berkekuatan tinggi (torsi 200-300N*m). Las atau baut ke bagian tertanam pondasi dengan kontrol kualitas.

Pasang braket pengangkat sementara pada modul bawah. Bersihkan permukaan sambungan sebelum mengangkat modul atas. Sejajarkan bagian sudut secara tepat dan hubungkan dengan baut berkekuatan tinggi. Pasang komponen ruang yang diperluas (teras, kanopi) secara bersamaan.

Pasang panel komposit berinsulasi ringan (panel sandwich wol batu 50-100mm) dengan sambungan lidah-dan-alur dan strip penyegel. Panel atap dipasang dengan sekrup self-tapping (jarak 300-400mm) dan gasket tahan air. Oleskan gulungan tahan air dan sealant pada sambungan tumpang tindih.

Periksa dimensi bukaan dan bersihkan puing-puing. Amankan rangka dengan baut ekspansi/paku. Isi celah dengan karet busa dan segel dengan sealant tahan cuaca untuk pengoperasian yang fleksibel dan penyegelan yang optimal.

Pasang tangga baja prefabrikasi (kemiringan 30°-45°, kerataan ≤2mm/m) dengan perlindungan korosi yang tepat. Pagar (tinggi 1,05-1,2m, jarak vertikal ≤110mm) dilas/dibaut ke struktur dengan perawatan korosi.